“ kini aku tahu kalau cinta sejati itu tak
mengenal hasta dan kasta pada diri seseorang “
Berawal dari
kisah cinta yang tak di restui oleh kedua orang tua,,, namun sepasang kekasih
ini masih saja memaksakan kehendak untuk tetap melangsungkan pernikahan tanpa
tahu resiko apa yang akan mereka terima ke depannya nanti,,, namun disini cinta
sejatilah yang akan menjawab semua pertanyaan itu,,,
****
Dina
adalah seorang anak gadis yang sangat terkenal dengan kekayaannya,,, mengapa
tidak seluruh produk sepatu yang ada di kotanya adalah milik dari kedua orang
tua Dina,,, Dina juga termasuk gadis kaya yang suka menghambur-hamburkan
kekayaan orang tua bersama teman-temannya,,, tetapi semua itu berubah ketika
Dina bertemu dengan seorang pria miskin,,, dan semenjak pertemuannya itu,, kehidupan Dina
berubah sangat drastis,,, sampai kedua
orang tua dan teman-temannya pun bingung atas perubahan yang di bawa Dina ke
dalam kehidupannya sekarang,,,
****
Dina
termasuk gadis yang sangat cantik,manis,putih,modis dan cerdas,,, dia gadis
keturunan darah Manado dan darah orang Belanda,,, jelas saja jika semua mata
selalu tertuju pada keelokkan gadis berambut panjang berombak dan berwajah
blasteran ini,,,
Malam
seketika datang menghampiri di tengah-tengah kota metropolitan,, Dina baru saja
selesai menghabiskan waktu bersama teman-temannya di sebuah mol terbesar di
kota Jakarta,,, orang tuanya memang terkenal sangat kaya raya tetapi sungguh di
sayangkan setiap hari yang di lakukan Dina hanya membuang-buang waktu untuk berfoya-foya
di luar sana dengan teman-temannya,,, walaupun Dina tergolong gadis yang sangat
cerdas tapi ia tidak pernah berfikir apa yang akan di lakukannya setelah ia
menyelesaikan studinya di bangku SMA nanti,,,
Dan
di malam itu pada saat Dina dan teman-temannya pulang,, mobil yang di kendarai
Dina dengan teman-temannya mogok,,, sangat jelas Dina dan teman-temannya
bingung mau meminta pertolongan kepada siapa,,, karena disaat malam itu sudah
menunjukkan pukul 00.30 WIB,,,
Dina
: “ aaarrghhhh resek banget sih nih mobil, padahalkan barusan di service tadi pagi,, kok bisa mogok gini sih ??! “
Sinta
:“ kenapa Din ??? “
Teman
Dina bertanya dengan cemas,,,
Dina
:” nggak tau nih tiba-tiba aja mogok,, mana udah jam segini lagi,, mau nelpon bengkel mobil mana coba kalau sudah jam segini,,,
Dina
benar-benar kesal malam itu,,, di saat orang tuanya sedang pergi keluar negeri
untuk mengurus bisnis sepatu mereka Dina mendapatkan musibah yang tak
terduga,,,
Namun
Tuhan masih sayang dengan Dina,, ia mendapatkan pertolongan dari seseorang yang
kebetulan lewat di jalan tempat mobil Dina mogok,,, seseorang itu bernama
Dani,, dan kebetulan Dani adalah montir di sebuah bengkel mobil di Jakarta,,
Dani memang asli dari kota Jakarta,, ia anak dari keluarga yang sangat miskin,,
namun biarpun miskin Dani juga memiliki wajah yang cukup tampan hanya saja
nasibnya yang kurang bagus,, Dani juga tidak sempat menyelesaikan studinya di
bangku SMA karena orang tuanya tidak memiliki biaya untuk melanjutkan
pendidikannya,,, hingga akhirnya Dani memutuskan untuk berhenti sekolah dan
mencari pekerjaan di tempat kelahirannya,,,
****
Dani
:” ada yang bisa di bantu mba ? “
Dina
melirik dengan wajah kesal,,, “ nih mobil ku mogok padahal tadi pagi barusan
aja di service sama sopir ku,,,
Dani
:”boleh saya lihat dimana kerusakkannya ? “
Dina
:” boleh kok,,, “
Dani
dengan seksama memeriksa kerusakan yang ada pada mobil Dina,, dan ia mencoba
memperbaiki kerusakannya itu,,,
Dani
:” udah mba ternyata hanya sekringnya saja yang putus jadi mobilnya mba nggak
bisa nyala tapi ini sudah saya ganti dengan sekring cadangan yang ada di
mobilnya mba kok,,, silahkan mba mobilnya sudah bisa di jalankan lagi
sekarang,,, “
Lalu
dengan segera Dina menyalakan mesin mobilnya memeriksa apakah benar mobilnya
sudah bisa ia kendarai kembali,,,
Dina
:” makasih banyak yaaa mas sudah mau nolongin aku,, nih buat masnya,, “
Dina
mengeluarkan uang seratus ribu rupiah
untuk Dani,,
Dani
:” nggak usah mba makasih lagian kan saya cuma gantikan sekringnya aja,, dan
lagi pula saya nolongin mba karena kebetulan lewat sini,,,
Dani
menolak pemberian Dina dengan sangat sopan,,,
Dina
:” eehhmmmm,,, yaa udah kalau gitu,, sekali lagi makasih banget yaaa untung
masnya lewat sini,, aku nggak bisa bayangin seandainya masnya nggak lewat
sini,, mungkin aku bakalan tidur di dalam mobil sampai nunggu pagi,, sekali
lagi makasih banget yaaa,, oh yaaa kenalin aku Dina.”
Dani
:” aku Dani,,, “
Dina
:” okk deh sekali lagi makasih yaaa mas Dani,, yaa udah kalau gitu aku pulang
dulu,,,
Dina
menuju ke mobilnya,, namun dengan segera ia kembali lagi berbalik ke arahnya
Dani,,,
Dina
:” oh iya satu lagi aku boleh tau nomor handphone masnya nggak ?? yaaa siapa
tau suatu saat nanti aku perlu bantuan masnya lagi,,, “
Dani
:” eemmm boleh kok mba,,, “
Mereka
berdua saling bertukar nomor ponsel,, dan dari semenjak itu mereka sering berkomunikasi
dan bertemu,, Dina sering sekali menjemput Dani sepulang kerja untuk berjalan-jalan,,
sampai-sampai kebiasaan Dina dengan teman-temannya tak pernah lagi ia lakukan
semenjak dekat dengan Dani,, hingga pada suatu sore di sebuah danau Dina
bertanya kepada Dani,,
Dina
:” mas Dani kamu pernah merasakan jatuh cinta yang sebenarnya nggak ??? “
Dani
sedikit terkejut dengan pertanyaan kecil dari Dina untuknya,,,
Dani
:” eemmm belum sih,,, cuma kata orang jatuh cinta yang sebenarnya itu indah dan
manis seperti coklat,,, heheheheee tapi saya juga nggak tau pasti karena saya
kan belum pernah mengalaminya,,, kalau mba Dina ??? “
Dina
:” saya ???,,, eemmmmm mas Dani tau nggak semenjak saya dekat dengan seseorang
sekarang saya jadi tau gimana rasanya jatuh cinta yang sebenarnya,,, dan jujur
sekarang saya lagi jatuh cinta sama seseorang itu,,, “
Dani
:” mangnya siapa seseorang itu mba Dina ? “
Dina
:” orang itu yaa mas Dani sendiri !!! “
Kali
ini Dani benar-benar terkejut mendengar perkataan Dina,,, ia tak pernah
merasakan ini sebelumnya,,, jantungnya berdebar-debar dan nafasnya tak
beraturan menahan degup jantungnya yang semakin berdebar,,, namun Dani masih tetap
tak percaya dengan yang di ucapkan Dina saat itu,,, lalu Dani menatap Dina
pekat,,, ia kemudian tertawa melihat wajah Dina sambil berkata,,,
Dani
:” mba Dina kalau bercanda jangan kelewatan dong,,, saya kan jadi malu mba !!!
“
Dina
:” siapa yang bercanda sih mas,, saya serius ngomong gini sama masnya,,, saya
suka sama mas Dani,,, “
Dina
dan Dani saling berpandangan sambil tersipu malu,, kemudian Dani berlalu dari
pandangan Dina,,
Dani
:” tapi saya rasa semua itu nggak mungkin mba Dina,, mba sama saya kan beda,,
dan ini pasti nggak akan berlangsung lama,,,
Dani
mencoba menjelaskan dan menatap Dina kembali dengan senyuman,,,
Dina
:” maksudnya beda gimana mas ??,, kan kita sama-sama manusia dan kita sama-sama
punya hati,,,
Dani
:” mba Dina harus inget,, mba sama saya itu perbedaannya bagaikan bumi dan langit,,
mba anak orang kaya sedangkan saya hanya orang miskin yang nggak punya apa-apa,,
mba orang yang berpendidikan tinggi dan saya nggak,,,
Dina
menghampiri Dani yang berada agak jauh dari hadapannya,,,
Dina
:” jadi itu toh masalahnya ??,,, hanya karena perbedaan saya anak orang kaya
dan mas Dani hanya anak orang miskin ?? “
Dani
:” bukan hanya itu mba Dina,, coba mba Dina pikirkan juga gimana penerimaan
orang tua mba Dina terhadap saya kalau tau anak gadisnya berpacaran dengan
orang miskin seperti saya ??,,, orang tua mba Dina pasti malu banget dengan
teman-teman dan relasi-relasinya ,,,”
Dina
:” bentar,,, mas Dani kok jadi mikir kesana sih ?? yang jalanin kan saya sama
mas Dani bukan mereka,, dan saya yakin kok kalau mereka sudah kenal sama mas
Dani mereka pasti mau terima mas Dani,, atau mungkin bisa kasih pekerjaan mas
Dani di salah satu perusahaan mereka,,, “
Dani
:” mba Dina saya jadi mikir kesana supaya kita nggak salah ambil keputusan,,
pikirkan dulu dengan baik-baik perasaan mba Dina sama saya,, karena perasaan itu
nggak bisa di buat main-main mba,,, “
Dina
:” gini deh,,, sekarang saya mau tanya sama mas Dani,, sebenernya mas Dani
punya perasaan yang lebih juga nggak sama saya ?? “
Dani
berbalik arah membelakangi Dina dan menghela nafas panjang mendengar pertanyaan
dari Dina,, serta memikirkan jawaban yang sepatutnya ia jawab,,, akhirnya Dani
pun kembali berbalik ke arah Dina dan mengatakan,,,
Dani
:” jujur mba sebenernya semenjak pertemuan kita di malam itu saya sudah punya
perasaan suka sama mba Dina,,, tapi saya berfikir itu nggak mungkin,, masa perempuan
secantik dan sekaya mba Dina mau sama orang miskin seperti saya,, dan jujur
saya juga masih belum bisa percaya kalau ternyata mba Dina juga punya perasaan
yang sama seperti yang saya rasakan sekarang,,, “
Dina
:” mas Dani masih nggak percaya apa sih sama saya,, memangnya saya punya tampang
jadi pembohong yaaa ?? “
Dani
:” nggak mba bukannya gitu,,, saya cuma masih belum percaya aja kalau mba Dina
bisa suka dan sayang sama orang miskin seperti saya,, lagi pula kan masih
banyak juga laki-laki di luar sana yang lebih baik dari pada saya,,, “
Dina
berjalan menjauh dari Dani sambil berucap,,,
Dina
:” saya nggak tertarik dengan laki-laki yang ada di luar sana mas,, mereka
semua itu laki-laki brengsek yang cuma mau mengejar-ngejar harta orang tua saya,,
beda sama mas Dani,,,
Dina
kembali berbalik ke arah dan mendekatinya Dani,,
Dina
:” udah mas Dani,, nggak usah bohongi perasaan mas lagi,, kita jalani aja
dulu,, dan saya yakin suatu saat nanti orang tua saya pasti akan meyetujui
hubungan kita,, “
Dani
:” mba Dina yakin dengan keputusan ini ?? “
Dina
:” saya yakin mas,,, karena saya tahu mas adalah laki-laki yang baik dan
bertanggung jawab,, dan mulai sekarang mas jangan panggil saya mba lagi yaa,,
panggil aja saya Dina,, okk ??! “
Dani
:” iyaa Dina sayang,,, “
Dani
menggenggam erat tangan Dina,,, mereka berdua pun saling berpelukan,,,
hari-hari yang mereka lalui begitu indah,,, Dina sekarang bukan lagi gadis
cantik yang suka keluar rumah dengan maksud yang tidak jelas,,, justru sekarang
ia lebih sering menghabiskan waktunya hanya untuk sekolah dan bertemu dengan
Dani,,, ini semua membuat teman-temannya heran karena perubahannya itu,,,
****
Sampai
pada suatu ketika Dina di kejutkan dengan kedatangan kedua orang tuanya dari
Amerika,,, padahal saat itu ia pulang
dengan Dani yang kini sudah menjadi kekasihnya,,
Dina
berlari dan berteriak menuju kedua orang tuanya dan memeluk mereka untuk melepaskan
rasa rindu yang telah lama ia pendam,,
Dina
:” mama,,, papa,,, pulang kok nggak
bilang-bilang sih sama Dina ?? kan bisa
Dina jemput di air port,, “
Mama
Dina :” maaf Dina sayang mama sama papa cuma mau bikin surprise aja buat kamu,,,
“
Dina :” aakkhhh mama bisa aja dech bikin Dina seneng,,, “
Papa
Dina :” siapa ini Din ?? “
Dina
:” eemmm mah,, pah,, kenalin ini pacar Dina
“
Dina
menghampiri dan menarik tangan Dani yang sedari tadi berdiri di depan pintu
untuk bertemu dengan kedua orang tuanya,,,
Dani
:” permisi om,, tante,, kenalkan saya Dani “
Dani
mengulurkan tangan kepada kedua orang tua Dina,,, namun kedua orang tua Dina
tidak menghiraukan uluran tangan dari Dani justru mereka menatap sinis terhadap
Dani dan berkata,,,
Papa
Dina :” kamu pacar Dina ??? “
Dani
:” iya
om saya pacarnya Dina “
Papa
Dina :” sudah berapa lama kamu pacaran
sama Dina ??? “
Dani
:” baru om,, belum lama “
Papa
Dina :” Dina nggak bilang kalau dia itu
anaknya siapa ??? “
Dina
dan Dani saling melirik,,,
Dina
:”
mah,, pah,, Dina sudah,,, “
Papa
Dina :” diam kamu Dina papa nggak
tanya sama kamu,, papa tanya sama berandalan ini,, “
Dina
:” tapi dia bukan berandalan
pah,,, dia orang yag baik,, dia yang nolongin Dina waktu mobil dina mogok di
jalan malam-malam itu,, dan dia ikhlas menolong Dina pah,, “
Papa
Dina :” aakkhhh paling itu cuma akal-akalan dia
aja untuk mencari muka sama kamu Dina,, jaman sekarang mana ada sih orang yang ikhlas
mau nolongin orang lain,,, “
Dina
:” tapi Dina nggak bohong pah
Dani memang orang yang baik,, dia laki-laki yang bertanggung jawab,,,”
Air
mata Dina jatuh seketika melihat penerimaan orang tuanya terhadap Dani,,, dan
Dani hanya bisa diam tak bersuara melihat penerimaan dari kedua orang tua Dina
saat pertama kali bertemu dengannya,,,
Papa
Dina :” masuk kamar Dina !!! SEKARANG
!!!,, “
Dina
:”
mama sama papa jahat nggak pernah ngerti sama perasaannya Dina,, mama sama papa
cuma mikirin diri papa sama mama sendiri aja,,,
kemudian
Dina menatap ke arah Dani,,
Dina
:” mas pliisss saya mohon kmas Dani jangan diem aja,, saya mohon mas,,
ngomong sesuatu sama orang tua saya,, saya sayang sama mas Dani,,, “
Dani
tak bersuara,, ia benar-benar tak dapat berucap apa-apa lagi sekarang,,,
Papa
Dina :”
cepat masuk kamar Dina,,, kamu nggak dengar papa bilang apa,,, jangan bikin
papa tambah kesal dan marah,,, mah bawa Dina masuk ke dalam kamar papa nggak
mau Dina berhubungan lagi dengan berandalan ini,, “
Mama
Dina :” ayoo Dina masuk kamar,, kamu nggak dengar
papa barusan ngomong apa,,, kamu mau
papa ngamuk-ngamuk sama kamu ??? “
Dina :”
tapi mah Dina sayang sama mas Dani,, dan Dina nggak mau pisah sama mas Dani,,
Dina
di seret dan di paksa masuk oleh mamanya sambil berteriak memanggil nama
Dani,,,
Papa
Dina :” dan kamu berandalan,, pulang kamu dan
jangan pernah injakan kaki kamu di rumah ini lagi,,, saya nggak sudi melihat
wajah kamu apalagi sampai kamu jadi menantu ku,,,
Dengan
perasaan yang hancur Dani berlalu dari hadapan papanya Dina,,, ia sungguh tak
dapat berkata apa-apa lagi sekarang,,, hanya perasaan malu dan hancur yang kini
bersarang di dalam hatinya,,, cinta yang telah di rajut bersama Dina kini harus
di lepaskannya,,, lantaran kedua orang tua Dina tak merestui hubungan mereka
berdua,,,
****
Hari-hari
sepi kini di lalui oleh keduanya,, Dina tak pernah keluar rumah lagi setelah
kejadian malam itu,,, Dina di kurung oleh kedua orang tuanya,,, ia tak mau
makan sampai berhari-hari hingga akhirnya ia memutuskan untuk lari dari rumah
dan mengejar kekasihnya Dani,,,
Dina
mencari Dani di bengkel tempat Dani bekerja,, waktu itu pengunjung terlihat
sangat ramai hingga tak nampak sosok Dani di mata Dina saat itu,, dan akhirnya
Dina bertanya pada salah satu pekerja di bengkel itu,,
Dina
:” permisi mas,, mas Daninya ada ??? “
Mail
:” oh Dani,, sudah beberapa hari ini dia nggak masuk kerja mba,,, nggak
tau juga kenapa,, “
Dina
:” nggak masuk kerja ???,,, bisa minta alamat rumahnya nggak mas ??? ”
Mail
:” bisa mba bisa,,, tunggu sebentar yaaa,,, “
Dina :”
iyaaa mas,, sebelumnya makasih yaa,, “
Mail
:” iya mba,, silahkan duduk aja dulu mbanya,, saya masuk dulu ambil data
pekerja,, “
Dina
merasa sangat bersalah pada kekasihnya Dani atas perlakuan kedua orang tuanya
waktu itu,,, ia sama sekali tak pernah menyangka jika orang tuanya bisa sekasar
itu pada Dani,,,
Mail
:” permisi mba,, ini alamatnya Dani,,, “
Dina :”
makasih banyak yaa mas untuk bantuannya,, saya permisi dulu “
Dina
mencari rumah Dani dengan menggunakan taxi argo karena kunci mobil dan semua
fasilitas di ambil oleh kedua orang tuanya,, yang ia miliki sekarang hanya
beberapa ratus ribu rupiah yang tersisa di dompetnya,, dan juga bukti cintanya
untuk Dani,,,
Dina
berhenti di sebuah perkampungan yang mana di tunjukkan oleh alamat yang di
terima Dina dari teman kerja Dani,,, Dina menanyakan alamat Dani pada
orang-orang kampung yang ia temui di jalan,,, dan sampai akhirnya ia menemukan
sebuah rumah kecil dengan pekarangan yang terlihat agak berantakan karena
kurangnya sentuhan dari si pemilik,, disitu di lihatnya Dani sedang duduk
bersandar di sebuak sofa kecil yang tak lagi ada busanya sambil memetik senar
gitar,, melihat itu Dina langsung saja menghampiri Dani,,,
Dina
:” permisi mas Dani “
Dani
terkejut melihat kedatangan Dina ke rumahnya itu,,, ia langsung berdiri dan
meletakkan gitar kesayangannya di atas sofa,,, sungguh saat itu Dani
benar-benar tak menyangka jika Dina benar-benar ada di hadapannya,,,
Dani :” ini beneran kamu Din ??? “
Dina :” iya mas,, ini saya Dina kekasih mas
Dani,, “
Dina
memeluk Dani dengan berlinang air mata,, ia tampak begitu bahagia melihat
kekasihnya Dani yang ternyata masih mau menerima kehadirannya setelah kejadian
malam itu,,,
Dani :” kamu kok kesini Din ???,, nanti kamu
di marihi sama orang tua kamu lagi lho kalau mereka tau kamu temuin saya,,, “
Dina :” tenang aja mas mereka nggak tau kok
kalau saya pergi temuin mas,, mungkin justru mas Dani yang masih takut dapat
cacian lagi dari papa,, karena saya temuin mas ??? “
Dani :” nggak,, saya nggak takut kok “
Dina :” lantas kenapa kemarin mas diem aja
sewaktu orang tua saya menghina mas seperti itu ??? “
Dani :” Din saya cuma menghormati orang tua
kamu aja kok,, karena saya sadar,, saya memang nggak pantas buat kamu,, “
Dina :” mas kok ngomomgnya gitu sih sama
saya,, saya tuh sayang banget sama mas,, sampai saya rela pergi dari rumah
seperti ini cuma karena saya ingin jalani hidup sama mas,, saya nggak mau lagi
pisah sama mas Dani “
Dani :” jadi maksud kamu,, sekarang kamu kabur
dari rumah hanya untuk hidup bersama saya ???,,, salah besar Din kalau kamu
ngelakuin ini,, “
Dina
:” saya salah ???,, kalau saya salah katakan
dimana kesalahan saya,, saya ngelakuin ini karena saya mau mengejar kebahagiaan
saya,, saya mau mengejar cinta saya dan hidup bersama orang yang saya sayang,,,
tapi sekarang saya pikir mas benar,, ternyata saya memang salah,, orang yang
selama ini saya percaya bisa mengubah warna di kehidupan saya,, sekarang malah
bikin saya kecewa,, makasih banyak mas,, karena mas sudah nyakitin perasaan
saya sampai seperti ini,, saya pamit pulang mas,,, “
Dina
berlari keluar dari teras rumah Dani tanpa dapat menahan air matanya,,, ia
benar-benar tak menyangka Dani akan melakukan itu kepadanya,,, dan Dani
memukulkan tangannya ke tembok rumah lalu berlari menyusul Dina yang masih di
lihatnya tengah berlari dan belum hilang dari pandangannya,,,
Dani
:” Din tunggu!!! “
Dina
berhenti dan berbalik menatap Dani dengan air matanya,,,
Dina
:” apalagi sih mas ?? sudah jelaskan
kalau mas Dani memang nggak ingin hidup bersama dengan saya,, atau mas Dani
masih belum cukup puas menyakiti saya ?? “
Dani
memeluk Dina erat dan mencium kening Dina,,,
Dani
:” maafin saya Din,, maafin saya,,
saya tahu kalau saya salah karena sudah membiarkan kamu pergi lagi dari saya,,
saya juga sayang sama kamu Din,, saya juga nggak mau kehilangan kamu lagi,,
Dina
mempererat pelukan dari Dani,, Dani pun begitu sambil mengusap air mata Dina
dan mencium keningnya kembali,,
Dani
:” sekarang kita pulang ke rumah dulu
yaa Din,, kita ngomong disana aja nggak enak disini banyak orang yang liat kita
“
Mereka
berdua kembali ke rumah Dani untuk membicarakan kembali kelanjutan hubungan
mereka,, orang tua Dani sudah lama meninggal,,, dan Dani tinggal sendiri di
rumah itu,,, Dani juga anak satu-satunya dari bapak dan ibunya,,,
Dani
mempersilahkan Dina duduk di kursi sambil memberikan minum untuknya,,,
Dani
:” jadi sekarang mau kamu gimana Din
??? “
Dina :” nikahin saya mas !!! “
Dina
menatap mata Dani tajam sambil menggenggam tangannya,,, Dani terpaku mendengar
ucapan Dina,,,
Dani :” nikah ??? Din kamu nggak salah minta
saya nikahin kamu secepat ini ??? sedangkan kamu tau sendirikan gimana keadaan
saya sekarang ??? tolong kamu ngertiin saya Din,, “
Dina
:” sudah nggak ada cara lagi mas
selain itu,, saya siap kok harus hidup serba kekurangan kaya gini,, saya ikhlas
jalaninnya sama mas Dani,, karena saya sayang banget sama mas,, mas, saya mau
mas Dani bawa saya ke dalam kehidupannya mas,,,
Dani :” kamu yakin dengan ucapan kamu barusan
Din ??? “
Dina
:” iya mas saya yakin kok “
Dani
berfikir keras dengan ucapan dan keputusan Dina barusan,,, ia benar-benar
bingung,, ia takut jika suatu saat nanti Dina tak kuat hidup bersamanya di dalam
kemiskinan,, karena ia tahu Dina mungkin nggak segampang itu bisa merubah cara
hidupnya dengan kemewahan menjadi serba seadanya,, tetapi Dani kemudian
berfikir lagi kalau Dina benar-benar mencintainya dan itu yang membuat hati
Dani menjadi yakin terhadap Dina,, dan akhirnya ia menyanggupi permintaan Dina
untuk menikahinya,,
Dani
:” yaa sudah besok kita datangi kedua
orang tua kamu walaupun sebenernya kita tahu kalau mereka nggak akan merestui
kita tapi paling nggak kita minta ini dengan baik-baik sama mereka,,, “
Dina :” tapi buat apa mas ?? toh yang ada mereka
akan lebih mencaci maki mas karena sudah berani melamar saya di depan mereka
dengan tanpa ada modal apapun,,, “
Dani
:” Din niat kita baik,,, kita cuma
mau kasih tau mereka kalau saya akan menggantikan tanggung jawab mereka untuk
menjaga dan menghidupi kamu,,, kamu nggak usah takut,, kali ini saya akan tetap
memperjuangkan kamu,, apapun akibatnya pasti akan saya terima,, saya janji !!!
“
Dina
:” iyaa mas,, saya percaya sama mas,,,
“
Keesokkan
harinya mereka berdua datang ke rumah orang tua Dina dan menyampaikan maksud
kedatangan mereka,, sudah seperti yang mereka duga orang tua Dina tidak
merestui hubungan mereka,, tapi tak mengurungkan niat mereka untuk tetap
melaksanakan pernikahan,,, Dani pamit kepada orang tua Dina dan sejak
kedatangan Dina ke rumah orang tuanya itu Dina sudah tak di anggap mereka
anaknya lagi,,, dan seketika itu pula kehidupan Dina berubah menjadi 180
derajat,,,
Sepulang
dari rumah orang tua Dina,, Dani kembali bertanya kepada Dina,,
Dani
:” kamu masih yakin mau menikah sama saya Din
??? “
Dina
:” saya yakin mas,,, saya bahagia hidup
bersama mas,,, “
Dina
memeluk Dani dengan wajah yang tersenyum bahagia karena apa yang di inginkannya
sekarang terwujud,,
****
Sehari
setelah Dina di nyatakan benar-benar keluar dari rumah orang tuanya itu,, Dina
dan Dani melaksanakan pernikahan di KUA dekat perkampungan rumah Dani,, dengan
di saksikan oleh kedua saksi dari KUA setempat dan teman-teman dekat Dani di
tempat kerja,, pernikahan itu kini sah dalam beberapa saat,, Dina begitu sangat
bahagia dengan menyandang gelar “ IBU DANI “
Namun
kehidupan mereka tak hanya sampai disitu,,, yang dulunya Dina tak pernah sholat
kini ia sering sholat berjama’ah bersama suaminya Dani,,, Dani sangat senang
dengan perubahan yang ada pada diri Dina,, ia benar-benar tak menyangka kalau
Dina bisa menjalani hidup yang serba kekurangan bersama dengan dirinya,,, dan sekarang
Dani lebih giat dalam pekerjaannya,,, ia ingin membuat istrinya bahagia walau
memang tak bisa sekaya kedua orang tuanya itu,,,
Di
malam itu ketika setelah sholat is’ya Dina merasa mual dan kepalanya pusing
mungkin karena ia terlalu lelah mengerjakan pekerjaan rumahnya sebagai ibu
rumah tangga,,, keesokkan harinya Dani membawa Dina ke puskesmas untuk
berobat,,, ia sama sekali tak menyangka jika dokter akan mengatakan,,” selamat
yaa pak,, sekarang istri bapak sedang mengandung 1 bulan,, “ Dokter puskesmas
itu mengabarkan berita bahagia itu kepada pasangan suami istri ini,,, jelas
sekali mereka berdua bahagia,, karena cinta yang selama ini mereka berdua
jalani memberikan suatu kebahagiaan yang tak ada tandingannya di dunia,,,
Hari
demi hari mereka lalui,, setiap Dani pulang kerja ia selalu membawakan istri
tercintanya makanan karena Dina selalu merasa lapar setiap malam,,, walau hanya
makanan pinggir jalan Dina tetap merasa senang atas perhatian dari sang suami
tercintanya itu,,, kini kandungan Dina semakin membesar dan tak lama lagi ia
akan melahirkan,,,
Hingga
waktu yang di nantikan pun tiba,,, Dina melahirkan seorang putri yang cantik
dan molek seperti dirinya,,, matanya yang bulat seperti boneka,hidungnya yang
mancung dan kulitnya yang putih,, hanya kebahagiaan yang menyelimuti keluarga
kecil ini sekarang,,
Dan
kebahagian ini pun tak hanya di rasakan oleh keduanya,,, ternyata kabar bahagia
ini juga sampai pada telinga kedua orang tua Dina,, mereka datang tanpa ada
rasa ragu yang ada hanya rasa menyesal yang berkepanjangan setelah kepergian
anak semata wayangnya itu,,,
Mereka
menyesali perbuatan dan perkataan mereka yang kasar terhadap Dani,,, sekarang
orang tua Dina dapat menerima kehadiran Dani di keluarga mereka,,, mereka tak
lagi menganggap Dani sebagai seorang berandalan seperti yang mereka kenal,,, kini
mereka tahu kalau Dani benar-benar pria yang bertanggung jawab,, ia rela
mengorbankan segalanya untuk Dina,,, walau harus kerja sampai larut malam ia
tak pernah mengeluh karena satu yang di inginkannya yaitu membuat Dina
bahagia,,,
Sekarang
Dani tak lagi bekerja sebagai karyawan bengkel,,, orang tua Dina memberikan
sebagian perusahannya kepada menantunya ini,,, Dani sangat bersyukur dengan apa
yang di terimanya saat ini,,, ia tak pernah menyangka jika orang tua Dina bisa
berubah seperti ini terhadapnya,,, dan sekarang Dani dan Dina hidup bahagia
selamanya,,, bukan karena harta yang di berikan oleh kedua orang tua tapi
karena cinta sejati yang mereka jalani selama ini,,,
Itulah
mengapa dikatakan cinta tak mengenal hasta dan kasta pada diri seseorang,,,
HAPPY
THE END